Minggu, 06 Februari 2011

HARGA MATI PAPUA HARUS MERDEKA!!

Perjuangan rakyat Papua untuk memperoleh kemerdekaan dan kebebasan sebagai manusian yang bebas tanpa tekanan dari bangsa atau orang lain yang diperjuangkan oleh rakyat Papua baik di masa lalu, sekarang, besok dan seterusnya tidak akan ada titik terakhir sebelum memperoleh kemerdekaan yang selayaknya sebagi manusian yang merdeka di atas tanah leluhurnya. Dan sebelum memperoleh kemerdekaan sebagai manusia yang merdeka di atas tanah leluhurnya maka perjuangan rakyat Papua tidak akan berakhir dan akan terus berrkelanjutan.
Meskipun Nicholas Jouwe yang mengakui bahwa dirinya adalah tokoh pendiri OPM dan pejuang kemerdekaan Papua yang lama bermukim di Belanda sejak tahun 1969 kini telah pulang kembali ke Papua, setelah tiba di Papua bulan maret 2010 lalu, mengatakan bahwa kemerdekaan Papua hanyalah sebuah mimpi. Namun kemerdekaan Papua itu bukanlah sebuah mimpi yang tidak akan menjadi sebuah kenyataan tetapi itu merupakan harga mati Papua harus memisalahkan diri dari NKRI sebagai bangsa yang merdeka, tanpa ada tekanan dari bangsa atau Negara lain.

Dalam fakta Sejarah bangsa Indonesia juga membuktikan bahwa daerah wilayah Papua tidak termasuk dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atas beberapa sebab yaitu :
1). Negara wilayah Papua Barat telah menjadi bagian dari Kerajaan hindia Belanda pada tanggal 7 Maret 1910 dan tidak lagi menjadi bagian dari kerajaan hindia Belanda yang berkedudukan di Batavia atau Jakarta, selama 350 tahun atau tiga setengah abad.
2). Pada tanggal 23 agustus 1956 dalam perubahan UUD Belanda, tanah Papua atau New Guinea telah menjadai bagian dari kerajaan hindia Belanda.
3). Berdasarkan pidato presiden Soekarno yang  sebagai Presiden Republik Indonesia di depan siding umum  BPUPKI dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaaa Indonesia)  pada tanggal 19 juli 4591, bahwa Indonesia hanya merdeka meliputi sabang atau Aceh sampai dengan Amboina atau Maluku. Dan tidak memasukan wilayah Papua kedalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia.
Bahkan dalam sidang-sidang itu Dr.Muhamad Hatta dengan tegas mengatakan “ kemerdekaan RI hanya untuk rumpun bangsa Melayu tetapi rumpun bangsa Melanesia tidak termasuk dengan alasan bahwa orang Papua masih terbelakang atau tertinggal biarlah nanti orang Papua menentukan nasibnya sendiri atau merdeka.
Berdasarkan fakta-fakta Sejarah di atas membuktikan bahwa Papua tidak termasuk dalam kemerdekaan Indonesian karena kemerdekaan Indonesia hanyalah untuk golangan dan rumpun Melayu bukan untuk orang Papua yang berrumpun Melanesia, karena dalam Sejarah secara jelas Bung Hatta pernah mengatakan demikian.
Sehingga berdasarkan fakta-fakta Sejarah ini, mengapa Indonesia tidak mau mengakui kemerdekaan bangsa Papua?? Apakah orang Papua juga termasuk rumpun melayu?? Karena kemerdekaan Indonesia bulkanlah untuk orang atau rumpun Melanesia. Dan akhirnya kemerdekaan Papua adalah “HARGA MATI” yang “TIDAK BISA DITAWAR-TAWAR”

*( Arnold Emigitabi Belau
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar