Rabu, 01 Juni 2011

Pendidikan Harus Mahal?

Add caption
Tugas utama pendidik kritis adalah menciptakan tipe lembaga kritis yang diperlukan untuk menentang dan mengubah relasi-relasi global berupa eksploitasi dan represi
di daerah kita sendri khususnya( Intan Jaya.)


Sejak tonggak renaissance yang dimotori oleh Rene Descartes berdiri, perubahan paradigma keilmuan umat manusia selalu berubah dan berdialektika sampai saat ini. Pendidikan sebagai salah satu bidang ilmu sosial, pun tidak bisa menutup mata terhadap perubahan tersebut. Walau pada akhirnya, para filosof dan ilmuan menemui titik jenuh atas dialektika yang ternyata juga menghasilkan kekhawatiran umat manusia.

Kekhawatiran akan perang nuklir, bocornya lapisan ozon, pemanasan global, kesenjangan sosial menganga lebar, adalah beberapa ”sampah” yang dihasilkan oleh spirit modernisme, dengan segala kemegahan teknologi dan kecanggihannya. Spirit modernisme; progresif, efektif, efisien, enlightment yang menjanjikan kesejahteraan dan kebahagiaan manusia, mulai dikoreksi oleh postmodern.


Pendidikan pun ikut pontang panting menghadapi tujuan sekaligus dampak modernitas. Sebelum perang dingin antara kapitalis dan sosialis berakhir, kekuatan sebuah daerah ditentukan oleh kemampuan putra-putri yang berintelktual dan berkemampuan itu senjata. Setelah perang dingin usai, kekuatan kapitalis menjadikan logika globalisasi dan pasar bebas sebagai senjata untuk menguasai negara-negara lain (berkembang) sebagai tempat menjual produk-produk industri. Mulai dari, sabun mandi, buah-buahan tak berbiji, produk perusahaan Gucci, dan alat telekomunikasi,dan yang tak kalah penting adalah menjual paham akan pentingnya modernisasi kepada negara berkembang. ) sebagai kemajuan berdasarkan platform global. Masyarakat global merupakan perpaduan antara kenyataan dan bayangan seperti ungkapan Amir Pialang.

Penanaman akan pentingnya modernisasi dan industrialisasi secara apik dan halus, telah melenakan negara berkembang untuk mengoreksi ”borok” pada tubuh modern dan industri. Pudarnya tujuan ideal pendidikan yang memanusiakan manusia menjadi mengindustrikan manusia, merupakan efek masyarakat global yang sedang dipimpin oleh perkembangan industri. Herbert Spencer menganalisa evolusi keilmuan di atas sebagai perkembangan masyarakat yang bermula dari masyarakat primitif, lewat masyarakat militer, menjadi masyarakat industri. Sehingga tuntutan untuk mengikuti kemajuan industri, menjadi satu-satunya jalan yang harus dilewati negara berkembang, termasuk sistem pendidikan Indonesia.