Selasa, 12 April 2011

POTENSI MIGANI FC YANG KETINGGALAN”


oleh Maisini Misael pada 12 April 2011 jam 16:52
Didaerah atau suatu wilayah mempunyai suatu potensi entah itu sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang sangat kaya. Sumber daya alam maupun sumber daya manusia ini diberikan Cuma-cuma oleh YAHWEH ELOHIM, tingal bagiman orang-orang tersebut untuk mengolahnya dan mengembangkannya.
Potensi-potensi tersebut sudah ada dalam diri tiap-tiap pribadi,sepertinya dalam bidang olahraga  kususnya Bola Kaki kabupaten Intan Jaya memiliki potensi yang sangat bagus. Namun sangat disedihkan dan disayangkan bagi putra-putri kabupaten intan jaya. Gimi,…yee,..walaupun kabupaten intan jaya sudah dimekarkan pada tahun dua ribu delapan,namun Ganewa,..Hema kabupaten tawapa tuya naga kana,….ketinggalan betul dengan kabupaten-kabupaten lain yang sama-sama dimekarkan.
 Hal ini disebabkan ambisi yang membudaya. Ambisi yang membudaya ini sebenarnya bagus dan baik apabila itu sesuai dengan jurusannya atau skillnya dan ingin membicarakan kepentingan umum,tetapi kalau bukan jurusannya, wah,..ini sangat parah. 
Yang jelas kalau bukan jurusannya dan tidak memiliki keterampilan di bidang tersebut,maka yang jelas ini akan membuat Virus penghambat dan pembunuh bagi masyarakat diwilayah tersebut. Mana mungkin seorang mantri atau tidak mempunyai keterampilan dibidang tersebut lalu mengajar disala satu sekolah,yang jelas dia akan binggung dan tidak mengerti bagimana mendidik anak muridnya secara baik dan benar,demikian juga sebaliknya bagimana seorang guru lalu mengambil jarum suntik lalu menyuntik sala satu pasien. Hea,…heaa yeh,..pasien bisa mati tiba-tiba tu,...
Melihat potensi-potensi putra-putra bola kaki intan jaya yang sangat terkatung-katung itu,maka kedepannya harus menempatkan orang-orang yang mendidik maupun melayani,artinya bahwa menempatkan orang-orang yang betu-betul mempunyai keahlian dalam sala satu bidang atau sesuai dengan jurusannya.
 apabila kedepannya hal ini dilihat dan dilakukan,maka akan ada perubahan dalam mengembangkan potensi-potensi bola kaki maupun mengembangkan potensi-potensi yang lainya.
Seseorang yang mempunyai keahlian maupun mempunyai jurusan lalu dia bekerja sesuai dengan apa yang ada pada dia,maka dia anggap hal itu mudah saja,karena dia anggap bisa karena dia sudah terbiasa dengan pekerjaan itu.
Kita musti sadari bahwa Sejak Yahweh Elohim menempatkan kita di Kandungan tiap-tiap Mama kita sejak Itu pula Yahweh Elohim menaruh “Nasib” kita,yaitu Talenta atau Potensi sehingga potensi atau talenta itu harus dilihat,digali dan dikembangkan dalam segala bidang terutama untuk Melayani sesama yang Membutuhkan.
Ingat  Penetuan Nasib Sendiri adalah Hak Asasi Manusia yang diberikan langsung oleh Yahweh Elohim kepada pribadi masing-masing. Nasib Anda Tidak ditentukan oleh siapa-siapa,kecuali Yahweh Elohim Tinggal bagimana tiap-tiap pribadi itu untuk melihat,mengolah dan mengembangkannya.
Mama kita melahirkan,menjaga,merawat,membesarkan memotifasi,menasehati serta Meluruskan seluruh hidup kita,Agar kita mengikuti jalan Tuhan.  Sedangkan orang lain hanya mengsponsori kita dalam segala karya kita,agar kita mengikuti jalan Yahweh Elohim Untuk Menemukan “Jati Diri Kita”sebagai Manusia yang Utuh, Keutuhan sebagai manusia yang Utuh adalah Kerendahan Hati serta Keteladanan hidup yang Membebaskan,Meneguhkan dan Melayani.
Untuk mengembangkan dan mencapai potensi-potensi tersebut tentu ada sponsor dari berbagai pihak,terutama kabupaten intan jaya. Tanpa sponsor tidak mungkin potensi-potensi itu dapat dikembangkan.  untuk mencapai potensi-potensi tersebut membutuhkan waktu dan proses.   dalam waktu dan proses itu tentu memerlukan suatu Pengorbanan untuk menemukan jati diri seseorang sebagai manusia yang utuh.
“penetuan nasib sendiri adalah hak asasi manusia”,sehingga kami  tidak bisa katakan bahwa nasib seseorang berada ditangan seseorang yang lain atau ditentukan oleh orang lain. Singkat kata Tuhan Alllah sudah taruh potensi kita sejak dalam kandungan mama kita,sehingga penetuan nasib kita ada di tangan kita. Untuk mencapai Tujuan itu dibutuhkan “Kesadaran,Komitmen,Kekompakan,saling menerima,rendah hati,kasih dan Rela Berkorban untuk Melayani”.
Tanpa ketuju hal  hal ini tidak mungkin suatu Tindakan dapat dilakukan untuk mencapai Tujuan yang kita inginkan bersama.   “Sedikit Tindakan Lebih Bermanfaat dari pada Sejuta Kata”,mari kita bertindak  untuk “Nasib kita kedepan”.

Senin, 04 April 2011

PENDUDUK ASLI TANAH PAPUA SEMAKIN BERKURANG DAN DI DOMINASI OLEH PENDATANG


Tanah Papua adalah tanah yang luas dan kaya dengan sumber daya alam. Di sana sang pencipta menempatkan orang Papua dengan ciri ramput kriting dan  kulit hitam untuk menjaga, merawat, sekaligus mempergunakan sesuai dengan kepentingan orang Papua itu sendiri, untuk membangun atau menata masa depan Papua dengan penduduk yang amat sedik yang mendominasi dan menguasai lalu tersebar. Namun, sekarang apa yang terjadi dalam perkembangan ralita kehidupan ini di dominasi oleh nin-Papua datang tanpa prinsip yang jelas. Sehingga penduduk asli sedikit demi sedikit dieksproitasi atas nama pembangungunaan, dan lebih para lagi atas nana Negara Kesatuan Repblik Indonesia.
Dengan demikian, penduduk asli di geser ke tempat yang tidak layak untuk di huni sehigga munculah presepsi-presepsi yang saling menyalakan anatara pribumi dan non-Pribumi. Maka,i perlu di pertanyakan apakah tanah Papua adalah milik Papua atau atau Non-Papua? Jangan membiarkan hal ini terus terjadi karena, non-Papua datang untuk menguasai dan menghanculkan tanpa mempertimbangkan penduduk hak pribumi.
Fakta membuktikan bahwa, di tengah-tengah kehidupan orang Papua di dominasi oleh pendatang dengan mall, supermarket, dan ruko-ruko dimana-mana. Sementara, masyarakat hak ulayat (pribumi) tidak di perhatikan dengan serius  dan lebih para lagi mereka menjadi penonton.sehingga di minta kepada semua lembaga pemerintah perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah.
Mengapa penulis prihatin akan hal ini, karena mmelihat,mengalami dan merasakan  betapa liciknya  melancarkan serangan halus dan terstruktur karena  prediksikan bahwa, sudah, sedang dan akan datang bukan untuk menyelamatkan seperti di katakan dalam injil yohanes 10: 10 “aku datang supaya mereka mempunyainya dalam segala kelimpahan” tetapi di tanah Papua yang sedang terjadi dalam hidup  masyarakat pribumi adalah sebaliknya yang dirasakan penghancuran
Dengan pertimbangan beberapa tahun yang akan mendatang pemilik hak ulayat akan menjadi tergeser dan akan di dominasi oleh pendatang. Sebab itu pemerintah harus berperang aktif untuk berperan dalam hal ini. Dan hal ini juga menjadi tandangan bagi generasi penerus jadi perlu di pertimbangkan dengan baik. jika tidak mengambil kebijakan oleh pemerintah  dengan menetapkan undang-undang yang jela,  supaya geneasi penerus pribumi di tanah Papua yang akan datang bisa bisa dapat menempati sebagi tuan atas negerinya sendiri.
Oleh: ROBBY MIGAU